Saturday, March 26, 2016

Pondok Najda Kost



Pondok Najda Kost

Diagona Kusuma Dewi
1-ID08
31415831
Fakultas Teknologi Industri

PENDAHULUAN

            Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial karena interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Bentuk lain proses sosial hanya merupakan bentuk-bentuk khusus dari interaksi sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang-perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Apabila dua orang bertemu, interaksi sosial dimulai pada saat itu. Mereka saling menegur, berjabat tangan, saling berbicara atau bahkan mungkin berkelahi. Aktivitas-aktivitas semacam itu merupakan bentuk-bentuk interaksi sosial. Walaupun orang-orang yang bertemu muka tersebut tidak saling berbicara atau tidak saling menukar tanda-tanda, interaksi soial telah terjadi, karena masing-masing sadar akan adanya pihak lain yang menyebabkan perubahan-perubahan dalam perasaan maupun syaraf orang-orang yang bersangkutan, yang disebabkan oleh misalnya bau keringat, bau minyak wangi, suara berjalan, dan sebagainya. Semuanya itu menimbulkan kesan didalam pikiran seseorang, yang kemudian menentukan tindakan apa yang akan dilakukannya. Berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada berbagai faktor, antara lain, faktor imitasi, sugesti, identifikasi dan simpati. Interaksi sosial sangat berguna untuk menelaah dan mempelajari banyak masalah didalam masyarakat.

            Kost atau indekost adalah sebuah jasa yang menawarkan sebuah kamar atau tempat untuk ditinggali dengan sejumlah pembayaran tertentu untuk setiap periode tertentu. Kos-kosan merupakan tempat yang disediakan untuk memfasilitasi wanita maupun pria, dari pelajar, mahasiswa, dan pekerja umumnya untuk tinggal, dan dengan proses pembayaran per bulan, atau sesuai pemilik (ada yang per beberapa bulan atau per tahun). Fungsi kos-kosan ini sebagai tempat tinggal, saat ini berkembang dengan penambahan aktifitas dan sarana pendukung baik di dalam lokasi bangunan (kos-kosan) maupun di sekitar kosan tersebut. Misalnya ada kos-kosan yang menyediakan fasilitas warnet di bagian depan kos-kosan, yang dibuka seharian maupun beberapa jam untuk umum, kemudian fasilitas rumah makan, fasilitas kesehatan, dan sebagainya.

Saya mengambil contoh interaksi sosial di kos-kosan yang bernama pondok najda. Yang berada di jl. Kertamukti gang haji nipan, ciputat, Tangerang Selatan. Yang dihuni oleh beberapa mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan mereka berasal dari berbagai daerah, mahasiswa tersebut juga berbeda jurusan dan semester dan tidak ada yang saling mengenal sebelumnya.

Dari data latar belakang masalah diatas, maka saya tertarik untuk meneliti interaksi yang terjadi pada kos-kosan. Sehingga saya ingin mengetahui Bagaimana Interaksi sosial antar individu yang terjadi didalam kos jl. Kertamukti gang haji nipan, ciputat, Tangerang Selatan?


PEMBAHASAN PENELITIAN


     Pondok Najda kos adalah sebuah tempat tinggal yang berada di jl. Kertamukti gang haji nipan, ciputat, Tangerang Selatan. Pondok Najda kos juga dapat dikatakan sebagai sebuah kamar atau tempat untuk ditinggali dengan sejumlah pembayaran tertentu untuk setiap periode tertentu. Yang dihuni oleh beberapa mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan mereka berasal dari berbagai daerah, mahasiswa tersebut juga berbeda jurusan dan semester dan tidak ada yang saling mengenal sebelumnya. Ada beberapa data mahasiswa yang saya ketahui dari narasumber (teman saya sendiri) nama mahasiswa tersebut yaitu :

Nama                             : Tisa Amalia
Asal                                 : Jakarta Timur
Jurusan / Semester     : Psikologi / 2 (dua)

Nama                             : Diajeng Argi
Asal                                 : Taman Mini, Jakarta Timur
Jurusan / Semester     : Ilmu Bahasa / 2 (dua)

Nama                             : Nadya Soraya
Asal                                 : Surabaya
Jurusan / Semester     : Ilmu Hukum / 4 (empat)

Nama                             : Putri Meisya
Asal                                 : Jambi
Jurusan / Semester     : Psikologi / 2 (dua)

Nama                             : Nurmalita
Asal                                 : Padalarang
Jurusan / Semester     : Akuntansi / 4 (empat)

Nama                             : Annisa Shifa
Asal                                 : Pangandaran
Jurusan / Semester     : Kesejahteraan Sosial / 6 (enam)

Nama                             : Alyshia Henny P
Asal                                 : Jogjakarta
Jurusan / Semester     : Kesehatan Masyarakat / 6 (enam)

Seperti yang telah dijelaskan oleh Soerjono Soekanto bahwa Interaksi sosial merupakan dasar proses sosial yang terjadi karena adanya hubungan-hubungan sosial yang dinamis mencakup hubungan antarindividu, antarkelompok, atau antara individu dan kelompok. Interaksi sosial pun terjadi antarindividu didalam rumah kos ini.

Pada saat didalam rumah kos ini mereka saling berperan aktif contohnya seperti dalam menjaga kenyamanan dan keamanan kosan, salah satunya dengan cara kesepakatan bersama mereka menentukan jadwal piket dan peraturan kosan, mereka juga sering berkumpul saat waktu senggang terkadang mereka juga makan bersama atau melakukan shalat berjamaah. Meskipun terkadang ada hambatan-hambatan dalam menentukan sebuah keputusan karena mereka berbeda watak dan karakter akan tetapi itu tidak mengurangi rasa kebersamaan.

1.      Peneliti : Bagaimana penilaian anda tentang interaksi antara tetangga kamar di pondok najda kos ini?
Narasumber : Kalau memang harus saya beri nilai saya akan memberi nilai A-plus, karena interaksi di pondok najda kos ini baik sekali seperti kerja sama bahkan kami sering melaksanakan shalat berjamaah, akan tetapi juga terkadang ada konflik tetapi konflik ini malah menimbulkan kerja sama yang baik dan menumbuhkan interaksi yang baik bukan menimbulkan perpecahan.

Meskipun terkadang banyak konflik yang terjadi akan tetapi konflik ini tidak menimbulkan perpecahan diantara teman kosan. Karena ketika ada sebuah masalah atau konflik semua anggota kosan akan berkumpul untuk menyelesaikan permasalahan, hal ini tentunya dapat menambah kedekatan mereka karena semakin sering mereka berkumpul semakin dekat pula interaksi yang terjadi disini.

2.      Peneliti : Pernahkah terjadi sebuah konflik yang menyebabkan terjadinya perpecahan antara penghuni kosan?
Narasumber : (hmmmm) Pasti pernah ya , soalnya amat sangat tidak mungkin jika tinggal didalam satu rumah dengan beberapa watak dan maindset yang berbeda, akan tetapi dengan adanya konflik ini kami malah berkumpul untuk memecahkan masalah yang terjadi yang tentunya tidak ada pihak yang merasa dikucilkan atau dirugikan. Konflik yang terjadi malah membuat kami semakin terasa dekat bukan membuat kami makin berjauhan.

Walaupun penghuni pondok najda kos berasal dari berbagai daerah dan berbagai jurusan hal ini sama sekali tidak menyulitkan mereka untuk berinteraksi di karenakan mereka merupakan termasuk orang-orang yang mudah bergaul bahkan jika ada salah satu penghuni kosan membawa teman atau saudaranya berkunjung ke kosan penghuni kosan yang lainnya tidak sungkan-sungkan untuk menyapa ataupun hanya tersenyum. Maka dalam hal ini tidak ada kendala dalam proses komunikasi antar teman kosan.

3.      Peneliti : Kendala apa saja yang terjadi dalam proses komunikasi antar teman kosan?
Narasumber : kalau kendalanya sendiri  sih ga ada , soalnya temen-temennya mudah bergaul jadinya tidak susah buat komunikasi saling menghargai juga ada jadi ngga susah dalam berkomunikasi.

Banyak sekali perbedaan diantara penghuni pondok najda kos seperti daerah asal, jurusan ataupun tingkatan semester akan tetapi ini tidak menimbulkan perpecahan, walaupun berbeda mereka sama-sama mempunyai tujuan dan maksud yang sama. Disini sikap saling menghargai dan saling menghormati antara teman kosan sangat dibutuhkan. Ketika ada teman kos yang merasa kesusahan teman yang lain akan membantu baik tenaga maupun yang lainnya. Disinilah nilai-nilai kekeluargaan yang penghuni pondok najda kos rasakan walaupun mereka tidak tinggal dengan keluarga akan tetapi didalam rumah kosan ini mereka merasakan hangatnya sebuah keluarga.

KESIMPULAN PENELITIAN

Jadi, interaksi sosial yang terjadi antar tetangga di dalam Pondok Najda Kos dapat dikatakan berjalan dengan baik karena mereka dapat berinteraksi atau bersosialisasi walaupun bermacam-macam karakter dan sifat akan tetapi mereka memiliki satu tujuan yang sama yaitu mencari ilmu dan pengalaman dan juga menginginkan terjadinya kenyamanan dan keamanan didalam Pondok Najda Kos.

            Adakalanya disaat konflik terjadi didalam Pondok Najda Kos hal itu sama sekali tidak mengurangi rasa kebersamaan mereka bahkan konflik itu malah menghasilkan kerja sama yang baik antar penghuni kosan. Dengan adanya konflik mereka akan berkumpul untuk bermusyawarah menyelesaikan konflik tersebut sehingga tidak ada perpecahan didalam kosan ini.

            Tak ada kendala yang dapat menghambat proses interaksi didalam kosan ini. Komunikasi yang dijalin pun lancar karena penghuni ini termasuk orang-orang yang mudah bergaul, jadi tidak ada sekat-sekat yang membatasi mereka untuk berinteraksi antara satu dengan yang lain.

            Banyak perbedaan pendapat, karakter, sifat dan masih banyak lagi. Akan tetapi semua perbedaan itu tidak mengurangi kebersamaan mereka, bahkan dari perbedaan itu mereka bisa belajar apa yang namanya sabar apa yang namanya saling menghargai. Dengan berbagai perbedaan itu menimbulkan kerja sama yang baik yang pada akhirnya menghasilkan nilai-nilai kekeluargaan.

Demikianlah interaksi yang terjadi antar penghuni Pondok Najda Kos yang didalamnya terdapat mahasiswa Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta.




Ini adalah salah satu suasana kamar kosan di Pondok Najda kos :

Ini adalah salah satu foto saya bersama beberapa mahasiswa di Pondok Najda kos :

Wednesday, March 16, 2016

Pengangguran Yang Terjadi Dikalangan Masyarakat (Ilmu Sosial Dasar)



Nama : Diagona Kusuma Dewi
Kelas : 1-ID08
NPM : 31415831

PEMBUKAAN

Pengangguran atau tuna karya adalah istilah bagi orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran juga dapat diartikan sebagai seseorang yang telah mencapai usia tertentu yang tidak memiliki pekerjaan dan sedang mencari pekerjaan agar memperoleh upah atau keuntungan. Pengangguran dapat diakibatkan oleh berbagai hal seperti kurangnya lapangan pekerjaan atau sedikitnya kesempatan untuk mendapatkan sebuah pekerjaan.
Pengangguran umumnya kebanyakan terdapat di Negara yang sedang berkembang seperti di Indonesia. Pengangguran yang terjadi berlarut-larut dapat menyebabkan berkurangnya kesejahteraan masyarakat karena tidak adanya penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti makan, pakaian dan lain-lain. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
Masalah pengangguran telah menjadi momok yang begitu menakutkan khususnya di Negara-negara berkembang seperti Indonesia. Negara berkembang sering kali dihadapkan dengan besarnya angka pengangguran karena sempitnya lapangan pekerjaan dan besarnya jumlah penduduk. Sempitnya lapangan pekerjaan dikarenakan faktor kelangkaan modal untuk berinvestasi. Masalah pengangguran itu sendiri tidak hanya terjadi di Negara – Negara berkembang, namun juga dialami oleh Negara-negara maju. Namun masalah pengangguran di Negara – Negara maju lebih mudah terselesaikan dari pada di Negara-negara berkembang, karena hanya berkaitan dengan pasang surutnya business cycle dan bukannya karena faktor kelangkaan investasi, masalah ledakan penduduk ataupun masalah sosial politik di Negara tersebut.
  
ISI

PENGANGGURAN

            Pengangguran merupakan istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran biasanya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang tersedia. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian,karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang,sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.

            Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara.

  
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pengangguran dari factor pribadi :
1.    Faktor kemalasan
2.    Faktor cacat atau umur
3.    Faktor rendahnya pendidikan dan keterampilan

Faktor ini merupakan penyebab utama meningkatnya pengangguran di Indonesia, di antaranya:
a.   Ketimpangan antara penawaran tenaga kerja dan kebutuhan
b.   Kebijakan Pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat
c.    Pengembangan sektor ekonomi
d.   Banyaknya tenaga kerja wanita

Beberapa hal yang menyebabkan pengangguran antara lain:
a.   Penduduk yang relatif banyak
a.   Pendidikan dan keterampilan yang rendah
b.   Angkatan kerja tidak dapat memenuhi persyaratan yang diminta dunia kerja
c.    Teknologi yang semakin modern
d.   Pengusaha yang selalu mengejar keuntungan dengan cara melakukan penghematan-penghematan.
e.    Penerapan rasionalisasi
f.       Adanya lapangan kerja yang dengan dipengaruhi musim
g.   Ketidakstabilan perekonomian, politik dan keamanan suatu Negara


Beberapa faktor yang menyebabkan seseorang tidak mendapat pekerjaan.
1.    Kurangnya informasi.
2.    Tidak adanya sistem penerimaan publik.
3.    Sulit menerapkan kepintarannya dalam dunia pekerjaan.

Hal inilah yang paling besar pengaruhnya dalam dunia kerja sekarang ini, kurangnya informasi dapat menjadi faktor yang paling berpengaruh, hal ini diakibatkan keadaan lingkungan tempat tinggal yang tidak memungkinkan untuk terus meng update informasi tentang lowongan pekerjaan.

CARA MENANGANI PENGANGGURAN

   1.    Peningkatan Mobilitas Tenaga kerja dan Moral

            Peningkatan mobilitas tenaga kerja dilakukan dengan memindahkan pekerja ke kesempatan kerja yang lowong dan melatih ulang keterampilannya sehingga dapat memenuhi tuntutan kualifikasi di tempat baru. Peningkatan mobilitas modal dilakukan dengan memindahkan industry (padat karya) ke wilayah yang mengalami masalah pengangguran parah. Cara ini baik digunakan untuk mengatasi msalah pengangguran structural.

   2.    Pengelolaan Permintaan Masyarakat

            Pemerintah dapat mengurangi pengangguran siklikal melalui manajemen yang mengarahkan permintaan-permintaan masyarakat ke barang atau jasa yang tersedia dalam jumlah yang melimpah.

   3.    Penyediaan Informasi tentang Kebutuhan Tenaga Kerja

            Untuk mengatasi pengangguran musiman, perlu adanya pemberian informasi yang cepat mengenai tempat-tempat mana yang sedang memerlukan tenaga kerja.
Masalah pengangguran dapat muncul karena orang tidak tahu perusahaan apa saja yang membuka lowongan kerja, atau perusahaan seperti apa yang cocok dengan keterampilan yang dimiliki. Masalah tersebut adalah persoalan informasi.
Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu diadakan system informasi yang memudahkan orang mencari pekerjaan yang cocok. System seperti itu antara lain dapat berupa pengumuman lowongan kerja di kampus dan media massa. Bias juga berupa pengenalan profil perusahaan di sekolah-sekolah kejuruan, kampus, dan balai latihan kerja.

   4.    Pertumbuhan Ekonomi

            Pertumbuhan ekonomi baik digunakan untuk mengatasi pengangguran friksional. Dalam situasi normal, pengangguran friksional tidak mengganggu karena sifatnya hanya sementara. Tingginya tingkat perpindahan kerja justru menggerakan perusahaan untuk meningkatkan diri (karir dan gaji) tanpa harus berpindah ke perusahaan lain.
Menurut Keynes, pengangguran yang disengaja terjadi bila orang lebih suka menganggur daripada harus bekerja dengan upah rendah. Di sejumlah Negara, pemerintah menyediakan tunjangan/santunan bagi para penganggur. Bila upah kerja rendah maka orang lebih suka menganggur dengan mendapatkan santunan penganggur. Untuk mengatasi pengangguran jenis ini diperlukan adanya dorongan-dorongan (penyuluhan) untuk giat bekerja.

            Pengangguran tidak disengaja, sebaliknya, terjadi bila pekerja berkeinginan bekerja pada upah yang berlaku tetapi tidak mendapatkan lowongan pekerjaan. Dalam jangka panjang masalah tersebut dapat diatasi dengan pertumbuhan ekonomi.

   5.    Program Pendidikan dan Pelatihan Kerja

            Pengangguran terutama disebabkan oleh masalah tenaga kerja yang tidak terampil dan ahli. Perusahaan lebih menyukai calon pegawai yang sudah memiliki keterampilan atau keahlian tertentu. Masalah tersebut amat relevan di Negara kita, mengingat sejumlah besar penganggur adalah orang yang belum memiliki keterampilan atau keahlian tertentu.

   6.    Wiraswasta

            Selama orang masih tergantung pada upaya mencari kerja di perusahaan tertentu, pengangguran akan tetap menjadi masalah pelik. Masalah menjadi agak terpecahkan apabila muncul keinginan untuk menciptakan lapangan usaha sendiri atau berwiraswasta yang berhasil.


  
CONTOH PENGANGGURAN YANG ADA DISEKITAR.

1.    Pengangguran Musiman.
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur.
Contohnya : seperti petani yang menanti musim tanam, pedagang durian yang menanti musim durian atau pedangang buah rambutan.


PENUTUP

         a.   Kesimpulan
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran terjadi disebabkan antara lain, yaitu karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja.Juga kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja.Selain itu juga kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja. Setiap penganggur diupayakan memiliki pekerjaan yang banyak bagi kemanusiaan artinya produktif dan remuneratif sesuai Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945 dengan partisipasi semua masyarakat Indonesia. Lebih tegas lagi jadikan penanggulangan pengangguran menjadi komitmen nasional.
Ketidakmerataan pendapatan karyawan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas politik juga sangat berpengaruh terhadap ketenagakerjaan di Indonesia. Semua permasalahan hal diatas tampaknya sudah dipahami oleh pembuat kebijakan (Decision Maker). Namun hal yang tampaknya kurang dipahami adalah bahwa masalah ketenagakerjaan atau pengangguran bersifat multidimensi, sehingga juga memerlukan cara pemecahan yang multidimensi pula.
b.   Saran
Untuk mengurangi tingkat pengangguran, maka harus ada peran pemerintah. Pemerintah harus bisa mengeluarkan kebijakan yang bisa terciptanya lapangan pekerjaan, serta menjalankan kebijakan yang konsisten tersebut dengan sungguh-sungguh sampai terlihat hasil yang maksimal. Pemerintah memberikan penyuluhan, pembinaan dan pelatihan kerja kepada masyarakat untuk bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya masing-masing untuk mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan kemampuan, produktifitas dan kesejahteraan. Selain dari pemerintah, masyarakat juga harus ikut berpartisipasi dalam upaya pengurangan jumlah pengangguran yang terjadi di Indonesia.